Aktivitas Gunung Merapi yang meletus sejak tanggal 26 Oktober 2010—yang hingga tulisan ini dibuat masih dalam status AWAS—dapat dipantau dari tangga lantai dua Masjid Al-Muhtadin, Perum Purwomartani Baru, Kalasan, Sleman, Yogyakarta. Tangga lantai dua ini sering disebut oleh beberapa jamaah sebagai “gardu pandang”.
Berdasarkan perhitungan menggunakan GPS, lokasi Perum Purwomartani Baru berada dalam radius 24 km dari puncak Merapi. Jadi, masih merupakan wilayah aman dari zona bahaya 20 km yang saat ini diputuskan. Oleh karena itu, dimohon kepada para jamaah masjid dan warga perumahan untuk tidak panik. Meskipun demikian, diminta tetap waspada.
Dalam rangka untuk memantau aktivitas Gunung Merapi, tangga lantai dua Masjid Al-Muhtadin tersebut memang cukup efektif, terutama bila cuaca cerah. Di samping itu, salah satu jamaah yang bernama Mas Sariyanto, yang tinggal di RT 11, juga menghidupkan secara terus-menerus radionya. Radio yang resmi tergabung di ORARI ini memang sangat bermanfaat demi mengetahui aktivitas Gunung Merapi.
Oleh karena itu, sekali lagi disampaikan kepada warga Perum Purwomartani Baru, untuk tidak panik, apalagi mempercayai isu-isu yang belum tentu sumbernya. Apabila memang benar terjadi bahaya, diusahakan kepada warga akan mendapatkan pengumuman langsung dari pengeras suara Masjid Al-Muhtadin atau bunyi tiang listrik yang dipukul secara bertalu-talu (titir). Di samping itu, sudah tentu sebelumnya juga (semestinya) akan mendapatkan himbauan resmi untuk evakuasi dari pemerintah.
Semoga letusan Gunung Merapi segera mereda. Semoga negeri ini dijauhkan dari bermacam bencana. Sungguh, kita perlu banyak berdoa dan mendekatkan diri kepada-Nya.
Terima kasih, Ustadz. Saling berbagi info bermanfaat sangatlah membantu utk saat2 ruwet macam sekarang..
Sama-sama, Kang Iqbal, semoga keruwetan segera terurai dalam kehidupan yang senantiasa mendapatkan rahmat-Nya.