FDS & TPA

Santri TPA Tahfidz Masjid Al-Muhtadin sedang belajar Tahsin.

Tadi seusai jamaah Maghrib di masjid seorang wali santri menemui saya, bercerita kalau di sekolah anaknya sudah mulai diterapkan FDS (full day school). Katanya sekolah sampai jam empat sore; sampai rumah jam setengah lima. Sementara di TPA TAHFIDZ MASJID AL-MUHTADIN mulai ngaji jam empat sore. Dua anaknya yang sudah menjadi santri TPA Tahfidz akan berangkat katanya malu karena sudah telat setengah jam. Orangtua santri tersebut bertanya apakah boleh ikut TPA tapi datangnya telat?

Saya jawab, “Ooo, tentu sangat boleh. Bila telat, nanti langsung ke sesi yang kedua saja, yakni sesi Tahfidz yang dimulai jam setengah lima.”

Orangtua santri tersebut tampak senang dan berterima kasih sekali dengan solusi yang saya sampaikan.

Di TPA TAHFIDZ MASJID AL-MUHTADIN, proses belajar mengajar atau ngajinya dibagi dalam dua sesi. Jam 16.00 sampai 16.30 sesi Tahsin. Jam 16.30 sampai maghrib sesi Tahfidz bagi Kelas QUR’AN; sedangkan Kelas IQRO’ jam 16.30 sampai 17.00 sesi materi diniah, jam 17.00 sampai maghrib sesi Tahfidz. Dan, ngaji diakhiri dengan doa bersama setelah jamaah Maghrib.

Mohon doa semoga kami dapat mendampingi anak-anak semakin cinta Qur’an, memahami dasar-dasar agama Islam, berakhlak baik, dan mendapatkan ridha Allah Subhanahu wata’ala.

Categories: Kegiatan | Tag: , , , | 2 Komentar

Navigasi pos

2 thoughts on “FDS & TPA

  1. Hastira

    nah pak, aku juga sebetulnya kurang setuju dengan fds itu krn aku gak suka anak terlalu dibebani dg pelajaran , kalau katanya ada ekskul apa sekolah bisa membuat sarana yg lengkap dengan begitu banyak anak dengan bakat yg berbeda. kedua anakku dari smp samapi sma gak pernah ikt ekskul krn gak suka dan yg dia inginkan gak ada. cnthny anak bungsuku suka nari di sekolah gak ada sarananya, jd anakku ikut sanggar tari di sore hari. Bisa bayangkan kl gak ada ekskul yg cocok dia ngapain di sekolah ya pak dan satu lagi untuk anak sd yg negeri gmn dg ngajinya ya pak. Saat anakku sd juga ikut TPA sampai bisa ngaji, jd saat SMP mereka sdh bisa dan dibiasakan habis magrib ngaji bersama klg. Jd inget saat anak bungsuku masuk UniversitasPendidikanIndonesia dan ada tes ngaji, katanya banyak juga yang harus ikut asistensi nantinya krn belum lancar.

Tinggalkan komentar

Buat situs web atau blog gratis di WordPress.com.