Mewarnai Bersama Kakak-Kakak dari MAN 1 Yogyakarta

Kegiatan TPA Tahfidz Cinta Qur’an pada sore hari ini, Senin, 31 Oktober 2022, di samping mengaji seperti biasanya, juga mewarnai gambar bersama kakak-kakak dari MAN 1 Yogyakarta yang sedang mendapatkan tugas dari sekolah.

Menerima Santri Baru

TPA Tahfidz “CINTA QUR’AN” Masjid Al-Muhtadin, Perum Purwomartani Baru, Kalasan, Sleman.

📖 Taman Pendidikan Al-Qur’an (TPA) Program Tahfidz.

✅ Santri dibimbing untuk bisa membaca al-Qur’an dengan baik (tahsin)
✅ Santri dibimbing untuk bisa menghafal al-Qur’an (tahfidz) juz 30, plus surat al-Mulk, ar-Rahman, al-Waqiah, dan Yasin.

⏰ Jadwal ngaji hari Senin, Rabu, dan Jum’at, Pkl.16.00 s/d 17.00 WIB.

Narahubung:
WA : 0857-1207-5009 (Ustadz Muhaimin)
WA : 0812-2570-8794 (Ustadzah Imamah)

Bagi Bapak/Ibu yang ingin mendaftarkan putra dan putrinya, silakan hadir pada hari dan jam ngaji TPA di Masjid Al-Muhtadin. Matur nuwun.

Kultum Saat Tarawih Bersama Keluarga di Rumah

Santri Rumah Tahfidz Masjid Al-Muhtadin memberikan kultum usai shalat Tarawih.

Dalam rangka ikhtiar agar pandemi covid-19 segera berakhir, pemerintah dan para ulama meminta kepada masyarakat untuk #diRumahSaja. Shalat Tarawih yang biasanya dilaksanakan di masjid secara berjamaah, Ramadhan tahun ini dilaksanakan di rumah bersama keluarga tercinta.

Ada sebuah buku yang bermanfaat untuk pegangan dalam memberikan kultum saat tarawih bersama keluarga. Demikian pula kami, keluarga Rumah Tahfidz Masjid Al-Muhtadin, para santri yang kebetulan dari sekolah juga masih ada tugas secara online, dan misalnya sudah libur pun tidak memungkinkan untuk pulang karena adanya larangan mudik dari pemerintah, maka para santri melaksanakan shalat Tarawih di lantai atas Masjid Al-Muhtadin.

Kalender Rumah Tahfidz Masjid Al-Muhtadin Bulan Juli, Agustus, dan September 2018

FDS & TPA

Santri TPA Tahfidz Masjid Al-Muhtadin sedang belajar Tahsin.

Tadi seusai jamaah Maghrib di masjid seorang wali santri menemui saya, bercerita kalau di sekolah anaknya sudah mulai diterapkan FDS (full day school). Katanya sekolah sampai jam empat sore; sampai rumah jam setengah lima. Sementara di TPA TAHFIDZ MASJID AL-MUHTADIN mulai ngaji jam empat sore. Dua anaknya yang sudah menjadi santri TPA Tahfidz akan berangkat katanya malu karena sudah telat setengah jam. Orangtua santri tersebut bertanya apakah boleh ikut TPA tapi datangnya telat?

Saya jawab, “Ooo, tentu sangat boleh. Bila telat, nanti langsung ke sesi yang kedua saja, yakni sesi Tahfidz yang dimulai jam setengah lima.”

Membangun Karakter: Sekolah, Juga Rajin Ke Masjid

Di antara sebagian santri putra TPA Tahfidz Masjid Al-Muhtadin

Santri TPA Tahfidz Masjid Al-Muhtadin tidak hanya dibimbing membaca dan menghafal al-Qur’an, shalat, doa harian, pelajaran dasar agama Islam, tapi lebih dari itu, yakni dibimbing untuk terus-menerus mendatangi masjid. Itulah kenapa jam ngaji di TPA dimulai jam 16.00 dan baru ditutup setelah shalat Maghrib berjamaah.

Terus-menerus atau suka datang ke masjid, menurut Nabi Saw. [idza ra-aitumur rajula ya’tadul masjida fasyhaduu lahu bil iman] adalah karakter orang beriman. Sungguh, inilah bagian dari upaya kami untuk turut membangun karakter anak bangsa yang lebih baik.

Kami yakin juga demikian dengan TPA/TPQ dan Madrasah Diniyah yang diselenggarakan di masjid-masjid yang tersebar di seluruh pelosok negeri.

Semoga semuanya semakin lebih baik dan bisa istiqamah. Aamiin…

Syeikh Mountaser Husein Ahmed (Palestina) Berkunjung ke Masjid Al-Muhtadin

Syeikh Mountaser Husein Ahmed berfoto bersama sebagian jamaah Masjid Al-Muhtadin

Syeikh Mountaser Husein Ahmed al Hroub, lahir di Hebron, Palestina, pagi tadi saat shubuh, Selasa, 30 Mei 2017, berkunjung ke Masjid Al-Muhtadin, Perum Purwomartani Baru, Sleman. Kunjungan ini tentu disambut dengan hangat oleh jamaah Masjid Al-Muhtadin.

Seusai shalat Shubuh, Syeikh Mountaser Husein Ahmed memberikan penjelasan tentang Masjidil Aqsa dan Palestina. Termasuk juga perkembangan perjuangan Palestina. Seusai penjelasan, jamaah Masjid Al-Muhtadin memberikan sumbangan untuk saudara-saudara di Palestina.

Semoga Palestina segera mendapatkan kemerdekaan. Allaahumma aamiin…

Perum Purwomartani Baru, 4 Ramadhan 1438 H.

Gerakan Masyarakat Maghrib Mengaji Kecamatan Kalasan

Santri TPA Tahfidz Masjid Al-Muhtadin beserta Ustadz/Ustadzah berfoto bersama Camat Kalasan, Ibu Dra. Tina Hastani, M.M.

Dalam rangka pencanangan Gerakan Masyarakat Maghrib Mengaji, pada Sabtu, 6/5/2017, Camat Kalasan, Ibu Dra. Tina Hastani, MM. dan Kepala KUA Kalasan, Bpk. H.R. Agung Nugraha, beserta rombongan berkunjung ke Masjid Al-Muhtadin, Perum Purwomartani Baru, Kalasan, Sleman.

Acara dimulai dengan berjamaah shalat Maghrib. Setelah shalat ada sambutan dari Takmir Masjid Al-Muhtadin, lalu mengaji bersama. Setelah mengaji, ada sambutan dari Camat Kalasan, pengajian bersama kepala KUA, kemudian diakhiri dengan shalat berjamaah Isya’.

Dengan pencanangan gerakan ini diharapkan orangtua bisa mengondisikan putra-putranya untuk mengaji pada setiap ba’da shalat Maghrib. Semoga dengan demikian bisa menjadi generasi yang shalih/shalihah  dan membawa kemajuan bagi bangsa. Aamiin…

Nomor HP Para Pendongeng

Assalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh

Bapak/Ibu, Ayah/Bunda, dan Sahabat semua yang mengelola atau terlibat dalam kegiatan Taman Kanak-Kanak (TK), Raudhatul Athfal (RA), Kelompok Bermain (KB), Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD), Taman Pendidikan Al-Qur’an (TPA/TPQ), Madrasah Ibtidaiyah (MI), Sekolah Dasar (SD), dan lembaga atau komunitas belajar anak-anak lainnya, tentu membutuhkan para pendongeng dalam kegiatan-kegiatan tertentu.

Berikut adalah nomor HP / WA para pendongeng atau pengkisah yang tergabung dalam PPMI (Persaudaraan Pencerita Muslim Indonesia):

Pendaftaran Santri Baru Rumah Tahfidz Masjid Al-Muhtadin

Assalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh

Yayasan Cinta Qur’an
RUMAH TAHFIDZ MASJID AL-MUHTADIN
Perum Purwomartani Baru, Kalasan, Sleman, Yogyakarta

Menerima Santri Baru Tahun Ajaran 2017/2018

SYARAT PENDAFTARAN:

SANTRI MUKIM:

1. Pendaftaran dibuka mulai 15 Februari s/d 31 April 2017.
2. Tahun ajaran 2017/2018 baru menerima santri laki-laki.
3. Usia lulus SD / Kelas 1 SMP.
4. Berkeinginan kuat untuk menjadi penghafal Qur’an.
5. Bersedia tinggal di asrama (Rumah Tahfidz).
6. Mengisi formulir pendaftaran (rangkap 2).
7. Menyerahkan fotokopi akte kelahiran.
8. Menyerahkan fotokopi ijazah SD dan raport kelas 1-6 SD.
9. Menyerahkan fotokopi Kartu Keluarga.
10. Menyerahkan fotokopi KTP orangtua.
11. Menyerahkan pas foto ukuran 4×6 2 lembar.
12. Memiliki kemampuan membaca al-Qur’an.
13. Bersedia mengikuti tes penerimaan santri.
14. Surat keterangan tidak mampu dari Kepala Desa bagi yang tidak mampu.