Menghadapi tahun 2012 M, Taman Pendidikan Al-Qur’an (TPA) Al-Muhtadin kembali membuat kalender. Berikut adalah foto kalender tersebut:
Ceria Bersama Kak Adin
Dalam Ramadhan kemarin, Taman Pendidikan Al-Qur’an (TPA) Al-Muhtadin melaksanakan banyak kegiatan, salah satunya adalah ceria bersama Kak Adin dalam dongeng menjelang berbuka puasa.
Bagi kami, mengundang Kak Adin, pendongeng kelahiran Batang dan alumnus UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta ini merupakan kebanggaan tersendiri. Betapa tidak, nama Kak Adin lengkapnya adalah “Muhtadin”, jadi Kak Muhtadin mendongeng di TPA Al-Muhtadin. Hehe….
Di samping itu, Kak Adin memang sosok pendongeng muda yang sudah tidak asing lagi di Yogyakarta. Berikut adalah beberapa prestasi Kak Adin dalam bidang dongeng:
1. Terbaik Lomba Dongeng Yogyakarta 2010 (Penerbit Mizan)
2. Terbaik Lomba Cerita dalam Al-Qur’an tingkat Yogyakarta dan Jateng 2010 (AMM Kotagede)
3. Terbaik Lomba Cerita Shohabiyah Yogyakarta 2010 (STIT Yogyakarta)
4. Terbaik Paling Atraktif Festival Dongeng Nusantara Yogyakarta 2011 (Taman Baca Natsuko Shionya)
5. Juara Ajang Bakat Gardena di Swalayan Gardena Yogyakarta 2011 dengan penampilan dongeng edukatif
6. Juara terbaik dongeng guru TK se-DIY 2011 (pelaksana acara SD Muh Prambanan)
Maka, saat tampil di hadapan santri TPA Al-Muhtadin, tampak sekali para santri menikmati dongeng yang dibawakan Kak Adin. Para santri tampak antusias dan senang. Bahkan, seusai acara beberapa santri menyampaikan langsung ke Ust. Muhaimin (kepala TPA) agar suatu saat mengundang Kak Adin lagi.
Berikut adalah beberapa foto dari kegiatan santri TPA Al-Muhtadin saat ceria mendengarkan dongeng bersama Kak Adin:
Indahnya Ramadhan di Masjid Al-Muhtadin
Taman Pendidikan Al-Qur’an (TPA) Al-Muhtadin
Pendahuluan
Dalam Al-Qur’an Surat At-Tahriim ayat 6, Allah Swt. berfirman, “Hai orang-orang yang beriman, peliharalah dirimu dan keluargamu dari api neraka….” Dalam sebuah hadits yang diriwayatkan oleh Imam Muslim, Rasulullah Saw. telah bersabda, “Jika manusia telah meninggal dunia maka putuslah amalnya kecuali tiga hal, yakni shadaqah jariyah, ilmu yang bermanfaat, dan anak shalih yang mendoakan kedua orang tuanya.”
Maka, mempunyai anak yang shalih dan shalihah adalah dambaan sekaligus tanggung jawab bagi setiap orang tua. Untuk mewujudkan hal ini, pendidikan menjadi salah satu media yang dipercaya bisa menempa perkembangan anak, baik kecerdasan otak maupun kecerdasan spiritual. Namun, sayangnya, pendidikan formal di sekolah tidak selalu bisa membuat anak menjadi cerdas sekaligus shalih dan shalihah.
Di sinilah sesungguhnya peran Taman Pendidikan Al-Qur’an (TPA), sebagai lembaga pendidikan nonformal sangat layak untuk dikelola dengan baik. Sebuah lembaga pendidikan yang mendukung pendidikan formal di sekolah, tidak sekadar mendidik anak (santri) bisa membaca Al-Qur’an dengan baik dan benar, tetapi juga mengembangkan pendidikan agar anak (santri) dapat menjalani hidup secara islami.
Selayang Pandang TPA Al-Muhtadin
Proses pendidikan di TPA Al-Muhtadin secara resmi terbentuk pada 19 Juli 1998, dikukuhkan oleh Persaudaraan Djama’ah Haji Indonesia (PDHI) Yogyakarta bersamaan dengan dikukuhkannya Takmir Masjid Al-Muhtadin, Perum Purwomartani Baru, Kalasan, Sleman, Yogyakarta. Namun, embrio dari pendidikan ini sudah dimulai jauh sebelumnya, yakni sebelum Masjid Al-Muhtadin dibangun. Bermula dari pengajian anak-anak, yang diawali pada bulan Oktober 1996, proses pendidikan ini dimulai. Kala itu, kelompok pengajian anak ini bernama TPA Blok Tengah. Dan, pada awal 1998, seiring dengan selesainya pembangunan Masjid Al-Muhtadin, TPA Blok Tengah pindah ke masjid dan berubah nama menjadi TPA Al-Muhtadin.
Visi dan Misi
Visi:
Mewujudkan generasi Muslim yang cerdas dan berakhlak mulia.
Misi:
1. Mengembangkan Taman Pendidikan Al-Qur’an yang berkualitas.
2. Mengembangkan kurikulum Taman Pendidikan Al-Qur’an yang menyenangkan, sesuai dengan perkembangan psikologis anak, dan berdasarkan Al-Qur’an dan Sunnah.
3. Mengembangkan proses pendidikan yang berkerangka ibadah dan demi meraih ridha-Nya.
Prestasi Kejuaraan
Alhamdulillah, segudang prestasi kejuaraan pernah diraih oleh para santri TPA Al-Muhtadin, baik pada lomba antar TPA setingkat Desa Purwomartani, Kecamatan Kalasan, Kabupaten Sleman, maupun tingkat nasional pada acara FASI.
Pengurus dan Ustadz/Ustadzah TPA Al-Muhtadin
Pembina:
Abdul Basir Solissa, M.Ag. (Ketua Takmir Masjid Al-Muhtadin)
Konsultan Manajemen:
Abdul Mujib, M.Ag.
Kepala:
Akhmad Muhaimin Azzet, S.Ag.
Sekretaris:
Diniyah Solissa, S.E.
Bendahara:
Fatika Lestyaningrum.
Ustadz/Ustadzah:
Ust. Akhmad Muhaimin Azzet, Ustzh. Reni Puspitasari, Ustzh. Diniyah Solissa, Ustzh. Ika Siwi Tira Ardiani, Ustzh. Fatika Lestyaningrum, Ustzh. Nurul Maulidia, Ustzh. Nurul Imaniar, Ustzh.Nuril Janah, Ustzh. Asri Maharani, Ustzh. Ariska Dian Puspitasari, Ustzh. Novi, Ustdzh Anjita, Ustdz. Anis, Ustdzh. Sita, Ustzh. Megan, dan Ustzh. Imamah.
Proses Belajar-Mengajar
TPA Al-Muhtadin mendidik santri dalam belajar membaca Al-Qur’an dengan metode Iqro’. Dengan demikian, santri dibimbing untuk bisa dengan baik dalam membaca Buku Iqro’ dari jilid 1 s/d 6. Setelah tamat jilid 6, santri dibimbing dalam membaca Al-Qur’an dari juz 1 s/d khatam juz 30. Selanjutnya, bagi santri yang telah berhasil mengkhatamkan Al-Qur’an sampai 30 juz, TPA Al-Muhtadin akan mengadakan khataman Al-Qur’an secara bersama.
Di samping membimbing santri dalam membaca Al-Qur’an dengan baik dan benar, TPA Al-Muhtadin juga membimbing dalam tata cara shalat (bacaan maupun gerakannya), hafalan surat-surat pendek dan doa-doa keseharian, kisah para nabi, sahabat, maupun cerita islami yang membangkitkan keimanan, juga permainan yang menyenangkan.
TPA Al-Muhtadin mengadakan proses belajar-mengajar secara rutin pada setiap hari Selasa, Rabu, dan Jum’at, pukul 16.00 s/d 17.30 WIB di Masjid Al-Muhtadin. Dengan demikian, semoga para santri (demikian juga ustadz/ustadzahnya) menjadi shalih dan shalihah; berbakti kepada kedua orang tua, bermanfaat bagi sesama, dan senantiasa mencintai Allah dan Rasul-Nya. Amin ya Allah, ya Rabbal ‘alamin.
Belajar Shalat Semenjak Kecil
Shalat mempunyai kedudukan yang sangat tinggi di dalam Islam. Setelah mengakui diri sebagai seorang Muslim dengan mengucapkan dua kalimat syahadat, kewajiban pertama dan utama yang harus dilaksanakan adalah shalat lima waktu. Tanpa melakukan shalat lima waktu, berarti seseorang telah meruntuhkan keagamaannya sendiri. Sebab, shalat adalah tiang agama.
Rasulullah Saw. telah bersabda:
اَلصَّلاَةُ عِمَادُ الدِّيْنِ فَمَنْ أَقَامَهَا فَقَدْ أَقَامَ الدِّيْنِ وَ مَنْ تَرَكَهَا فَفَدْ هَدَمَ الدِّيْنِ
“Shalat adalah tiang agama. Barangsiapa yang mengerjakannya berarti ia menegakkan agama, dan barangsiapa yang meninggalkannya berarti ia meruntuhkan agamanya.” (HR Baihaqi)
Betapa pentingnya shalat itu. Maka, Taman Pendidikan Al-Qur’an (TPA) Al-Muhtadin mengajak belajar shalat kepada para santrinya semenjak kecil. Belajar shalat semenjak kecil ini penting sekali agar ketika santri sudah memasuki usia aqil baligh, santri sudah terbiasa dan memahami arti pentingnya shalat bagi seorang hamba di hadapan Allah Swt.
اَلصَّلاَةُ عِمَادُ الدِّيْنِ فَمَنْ أَقَامَهَا فَقَدْ أَقَامَ الدِّيْنِ وَ مَنْ تَرَكَهَا فَفَدْ هَدَمَ الدِّيْنِ (رواه البيهقي)
Bersama Bpk. KH. Azhari Abta dari PP Al-Munawwir, Krapyak
Setelah TPA Al-Muhtadin mengadakan peringatan Maulid Nabi Muhammad Saw. pada hari Selasa, 15 Februari 2011, pkl. 07.00 s/d 09.00 WIB, dengan agenda kegiatan shalat Dhuha, Berdzikir dan Berdoa, Sarapan Pagi Bersama, lantas menyaksikan keterampilan sulap dari santri PP Raudhatul Muttaqien, selanjutnya giliran Takmir Masjid Al-Muhtadin mengadakan pengajian.
Kegiatan pengajian dalam memperingati Maulid Nabi Muhammad Saw. insyaAllah diadakan pada hari Selasa, 22 Februari 2011, pkl. 20.00 WIB s/d selesai. Pengajian akan diisi oleh Bpk. KH. Azhari Abta dari PP Al-Munawwir, Krapyak, Yogyakrta, bertempat di Masjid Al-Muhtadin.
Libur Maulid Nabi: Shalat Dhuha dan Sarapan Bersama
Dalam rangka mengisi liburan sekolah pada hari Selasa, 15 Februari 2011, dan memperingati Maulid Nabi Muhammad Saw., dimohon kepada para wali santri TPA Al-Muhtadin memberikan izin kepada putra dan putrinya untuk mengikuti kegiatan di Masjid Al-Muhtadin.
Kegiatan insyaAllah akan berlangsung pukul 07.00 s/d. 09.00. Setelah santri berkumpul di Masjid Al-Muhtadin, kegiatan dimulai dengan Shalat Dhuha, berdzikir dan berdoa, setelah itu sarapan pagi bersama. Setelah sarapan, kegiatan akan dilanjutkan dengan menyaksikan keterampilan sulap yang dibawakan oleh santri PP Raudhatul Muttaqien, Babadan, Purwomartani, Kalasan, Sleman.
Demikian pemberitahuan dari kami dan atas segala perhatiaannya diucapkan banyak terima kasih. Akhirnya, semoga kegiatan tersebut dapat berjalan dengan lancar dan mendapatkan ridha dari Allah Swt.
Indahnya Matahari Terbit dari Masjid Kami
Allah ‘Azza wa Jalla adalah Dzat Yang Maha Pencipta (الخالق). Betapa ciptaan Allah Swt. itu juga penuh dengan keindahan. Salah satu keindahan yang dapat kita saksikan adalah munculnya matahari dari arah timur di pagi hari. Dengan memerhatikannya, ada kesadaran dalam hati kita bahwa hari baru telah dimulai. Matahari ciptaan Allah telah bergerak perlahan di ujung cakrawala dengan menyiratkan cahaya yang indah sekali. Bismillahirrahmanirrahim…. mari kita juga mulai bergerak menjemput rahmat-Nya.
Melihat keindahan matahari yang baru terbit tidak harus dilakukan dari puncak gunung atau di pinggir pantai. Dari lantai dua Masjid Al-Muhtadin, kami pun bisa menyaksikan semburat kemerahan dan perlahan matahari yang baru terbit dari ufuk timur. Sebagaimana foto di atas yang kami ambil seusai berjamaah shalat Shubuh di masjid kami.
Komentar Terbaru